Rabu, 15 Mei 2013

Tugas Perekonomian Industri Sisca Laurensia (PT. Astra Agro Lestari)


PT. Astra Agro Lestari

Sejarah Perusahaan
Astra Agro Lestari (AAL) yang dirintis pada tahun 1981 memulai bisnisnya dengan memasuki bisnis perkebunan singkong. Seiring menurunnya permintaan atas komoditi tersebut, AAL kemudian mengganti semua perkebunan singkongnya menjadi perkebunan karet. Saat ini AAL dikenal sebagai perusahaan penghasil Crued Palm Oil (CPO) terbesar. AAL memasuki bisnis CPO dengan mengakuisisi PT Tunggal Perkasa Plantation, dan saat ini AAL telah memiliki hampir 400.000 ha perkebunan kelapa sawit dan lebih dari 30 subsidiary yang bermain juga di perkebunan kelapa sawit.
Sebagai perusahaan agribisnis besar, jangkauan wilayah AAL cukup luas dari ujung barat Sumatera (Aceh) sampai ujung Sulawaesi (Morowali). Perusahaan ini memiliki 43 site. Perkebunan sawit AAL terbagi atas beberapa wilayah, yaitu Andalas 1 (A1) meliputi tiga site dengan luas 12,6 ribu ha; Andalas 2 (A2) mencakup 10 site seluas 61 ribu ha; Andalas 3 (A3) terdiri dari tiga site seluas 33 ribu ha; Borneo 1-3 lebih dari 100 ribu ha dan Sulawesi seluas 185 ribu ha. Kedepan AAL menargetkan bisa memiliki luas kebun hingga 500.000 ha.
Mengelola dan mengontrol bisnis kebun sawit yang luasnya mencapai ratusan ribu ha bukan soal mudah.  Apalagi site kebunnya terpencar-pencar. Begitu pula kaitannya dengan pengelolaan dan pengawasan data/informasinya. Pemanfaatan dan implementasi teknologi informasi (TI) yang dipilih harus tepat sehingga bisa membantu perusahaan meningkatkan performa yang berujung  pada peningkatan revenue dan net profit. Teknologi yang dipilih oleh perusahaan adalah teknologi yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya, artinya TI tersebut dapat menjadi enabler bagi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan profitabilitas perusahaan.
Dalam era persaingan global ini, perusahaan jasa dan manufaktur dituntut untuk bersaingan dengan maksimal dengan para kompetitor untuk mendapatkan pendapatan yang lebih agar perusahaan lebih bertahan. Apalagi perusahaan juga harus melakukan respon yang cepat terhadap pasar yang ada dikarenakan tuntutan dari pasar yang bergerak secara dinamis. Selain itu rantai pasok (supply chain) harus bergerak secara cepat untuk memenuhi kebutuhan mulai dari bahan baku dari pemasok (supplier) sampai barang yang sudah jadi yang berada di konsumen. Oleh karena itu perlu suatu adanya monitoring untuk memantau aktivitas perusahaan untuk memudahkan proses kerja.
Salah satu sistem yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut yaitu dengan menggunakan sistem informasi Enterprise Resource Planning (ERP) atau perencanaan sumber daya perusahaan. ERP dapat berperan dalam memantau proses produksi, ketersediaan




Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis Perusahaan
1.      Kekuatan ekonomi :
-          Kredit bunga,nilai tukar $, inflasi, pasar saham, ekonomi luar negri
-          Pola konsumsi, tingkat pendapatan masyarakat dan pengangguran
-          PDB, APBN, Expor-Impor, Kebijakan moneter, Fiskal, dsb

2.      Kekuatan sosial-budaya, demografi dan lingkungan :
-          Jumlah penduduk, anak, harapan hidup, gaya hidup dan lalu lintas
-          Perilaku masyarakat terhadap kualitas, waktu luang, layanan konsumen
-          Program sosial, polusi, BBM dan kondisi negara lainnya

3.      Kekuatan Politik, Pemerintah dan Hukum :
-          Rencana kenaikan harga BBM, listrik, kebijakan energi,
-          Kebijakan ekpor-impor dan subsidi, SUN, kebijakan kontrak,

4.      Kekuatan Teknologi :
-          Bioteknologi dan TI

Analisis Secara Dartboard PT. Astra Agro Lestari
·         Pemerintah
Di dalam organisasi, apapun jenis dan bentuknya, sistem informasi  dari Pemerintah tentang lahan untuk pengembangan usaha telah memainkan peran penting dalam mendukung kegiatan operasional, mendukung pengambilan keputusan hingga mendukung organisasi mencapai keunggulan kompetitif yang strategis.

·         Sosial – Budaya
Sebagai perusahaan agrobisnis besar, jangkauan wilayah AAL cukup luas dari ujung barat Sumatera (Aceh) sampai ujung Sulawaesi (Morowali), Maka perusahaan diharapkan untuk menghargai dan mematuhi peraturan adat istiadat yang ada di daerah tersebut. Agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik dan kerja sama antar penduduk dan pemilik perusahaan dapat berjalan dengan baik tanpamenimbulkan suatu masalah.

·         Ekonomi
Dengan adanya pembaharuan dalam bidang IT, memberikan dampak positif pada  AAL. Dalam beberapa tahun terakhir AAL memperlihatkan pertumbuhan kinerja yang signifikan. Misalnya, produksi fresh fruit bunch selama 15 tahun terakhir (sejak 1992) mengalami kenaikan hampir 15 kali lipat. Pada tahun 1992 jumlah produksinya 256 ribu ton, kemudian meningkat menjadi 921 ribu ton pada 2007, dan melonjak jadi 3.938 ribu ton pada 2008. Sementara itu, produksi CPO naik hampir 19 kali lipat. Pada tahun 1992 produksinya hanya 49 ribu ton, kemudian meningkat drastis jadi 921 ribu ton pada 2007 dan 982 ribu ton pada tahun berikutnya. Adapun revenue dalam 15 tahun terakhir mengalami kenaikan hampir 124 kali lipat. Jika pada 1992, revenue AAL hanya Rp 48 miliar, maka pada tahun 2007 meningkat drastis menjadi Rp 5,96 triliun, dan menjadi Rp 8,16 triliun pada 2008. Di samping itu, net profit yang pada tahun 2007 sebesar Rp 1,97 triliun menjadi Rp 2,6 triliun pada tahun 2008 (swa.co.id).

·         Sektor Bahan Baku
Saat ini para pelaku bisnis kelapa sawit mempunyai perhatian yang rendah terhadap pemanfaatan tekhnologi informasi pada manajemen yang ada, kebanyakan mereka masih berkonsentrasi dengan perluasan lahan kebun itu sendiri. Faktor pengawasan yang berhubungan dengan kebijakan pengawasan harga, penyediaan dan proses produksi sangat lemah , dan hampir sulit mengawasi jalannya proses bisnis itu sendiri. Solusi dari permasalahan ini adalah menerapkan sistems informasi manajemen perkebunan yang memantau setiap proses bisnis yang berlangsung di industri kelapa sawit dari hulu ke hilir.

·         Teknologi
AAL menerapkan program ERP untuk menangani masalah payroll, human resource, finance, dan sebagainya. Program ERP yang digunakan adalah Oracle untuk memproses semua data yang berhubungan dengan sistem yang dimiliki oleh AAL. AAL menggunakan Oracle 9.i dan Oracle 10.i sebagai database servernya. PT AAL menggunakan software database Oracle untuk kepentingan database servernya. Hal ini lebih dikarenakan Oracle dikenal sebagai software database server skala besar yang mempunyai kemampuan yang baik dalam menangani transaksi data dalam jumlah yang besar dan kemampuan proses data yang cepat.

·         Sektor Internasional
Dalam industri yang padat modal seperti industri CPO (perkebunan kelapa sawit), maka efektifitas dan efisiensi dalam upaya peningkatan profitabilitas perusahaan menjadi sangat penting. Selain itu fluktuasi harga komoditi CPO di dunia menuntut perusahaan untuk lebih responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dan untuk memaksimalkan laba melalui efisiensi dan peningkatan produktivitas. Oleh karena itu AAL kemudian menerapkan ERP sebagai solusinya karena dianggap selaras dengan kebutuhan perusahaan. ERP sangat dibutuhkan perusahaan karena perusahaan memerlukan manajemen biaya yang baik dan akurat mengingat komoditi CPO sangat fluktuatif di pasar dunia.

·         Sektor Finansial
Tahun lalu AAL menghabiskan belanja TI sampai Rp37,58 miliar, dengan 80%-nya untuk solusi ERP. ERP akan mengintegrasikan semua fungsi dalam perusahaan agar data-data yang ada dapat dilihat sebagai single view sehingga manajemen dapat dengan mudah dan cepat mengambil keputusan.

·         Sektor SDM
Implementasi sistem ERP ini untuk memudahkan masing-masing bagian melakukan rekonsiliasi. Sistem ERP terintegrasi dan tersentral di kantor pusat. Dengan begitu, konsolidasi data tidak diperlukan lagi, karena setiap site melakukan transaksi yang langsung terkoneksi ke kantor pusat secara real time. Dengan sistem ERP , tracking transaksi di site dapat diperoleh pada hari dan jam yang sama. Contohnya, ketika ada pengiriman armada CPO ke dermaga dari sebuah site, saat itu pula di kantor pusat sudah dapat diketahui jumlah (tonase) CPO yang dikirim, berikut data jam pengiriman, sesuai dengan nomor Surat Jalan atau Delivery Order pengiriman. Ketika armada tiba di dermaga pun sudah langsung dapat diketahui pada saat itu. Istilah site pada AAL mengacu pada sebuah lokasi yang menandai legalitas perusahaan yang dikepalai oleh seorang kepala cabang. Satu site biasanya terdiri dari 15-20 afdeling. Satu afdeling terdiri dari 20-25 blok, yang dikomandoi oleh dua atau tiga mandor. Satu mandor mengawasi 15-20 orang pemanen sawit.


Solusi Untuk Mengatasi Masalah Negatif

ERP sangat dibutuhkan perusahaan karena perusahaan memerlukan manajemen biaya yang baik dan akurat mengingat komoditi CPO sangat fluktuatif di pasar dunia.
PT Astra Agro Lestari menerapkan program Enterprise Resource Planning (ERP) untuk menangani masalah payroll, human resource, finance, dan sebagainya. Program ERP yang digunakan adalah Oracle untuk memproses semua data yang berhubungan dengan sistem yang dimiliki oleh AAL. AAL menggunakan Oracle 9.i dan Oracle 10.i sebagai database servernya.
Dengan adanya ERP, manajemen bisa melakukan analisa terhadap perusahaan untuk mengetahui tren dan perkembangan di perusahaan sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar